Perang Dunia II dan Pengaruhnya Terhadap Indonesia

Perang Dunia II dan Pengaruhnya Terhadap Indonesia ~ KamuBisa-iO. Yang dimaksud dgn perang dunia adalah tidak semua orang yang ada di muka bumi ini perang, namun akibat/ pengaruhnya dirasakan oleh semua masyarakat di seluruh dunia, termasuk negara kita, Indonesia. Pada awal-awal perang dunia II negara jepang bida merebut negara jajahan sekutu termasuk di dalamnya Indonesia. Namun pada akhir PD II Jepang mulai mengalami kekalahan. Berikut ulasan singkatnya.

Perang Dunia II dan Pengaruhnya Terhadap Indonesia

Perang Dunia II

1. Lahirnya Negara-negara Fasis
Kondisi di negara Eropa menjelang PD II mirip dgn kondisi saat menjelang PD I. Di sana terjadi ketegangan dan keinginan utk membalas dendam, terutama utk negara yang kalah perang. Negara-negara tersebut merasa dirugikan atas perjanjian-perjanjian yang dibuat oleh pihak Sekutu. Secara umum, merka yang ikut perang mengalami kehancuran ekonomi, sehingga mereka mencoba bangkit dgn cara yang diktator dan mengembangkan paham ultranasionalisme. Paham ultranasionalisme itu yang akhirnya melahirkan negara-negara fasis. Negara fasis yang muncul yaitu Jerman, Italia, dan Jepang.

a. Fasisme di Jerman
Pada masa PD I Negara Jerman menderita kekalahan dan penderitaan yang hebat. Tetapi, negara jerman di bawah kepemimpinan Adolf Hittler melalui Partai Nazi mulai bangkit. Negara Jerman menganut paham Chauvinisme yaitu suatu paham yang menganggap bahwa dirinya lebih unggul dari ras lainnya. Selain itu jerman juga menganut totaliterisme yaitu suatu paham yang melaksanakan prinsip bahwa semua diutus oleh negara dan rakyat tidak mempunyai kebebasan.

Langkah-langkah yang dilakukan oleh Hittler utk merealisasikan kejayaan Jerman antara lain:
  • Menolak isi Perjanjian Versailes.
  • Membentuk polisi rahasia yang disebut Gestapo.
  • Membangun angkatan perang yang kuat.
  • Mengobarkan semangat anti-Yahudi dgn membunuh dan mengusir orang-orang Yahudi.
  • Membangun hubungan kerja sama politik dan militer dgn Jepang dan Italia (Poros Roberto).
Kemudian dlm perkembangannnya Jerman mulai melakukan politik Lebensraum (ruang utk hidup). dlm plitik ini gagasan perluasan wilayah yaitu lewat perang. Misalnya dgn menduduki Austria dan Cekoslovakia.

b . Fasisme di Jepang
Di Negara Jepang, fasisme tidak terlepas dari Restorasi Meiji yang mana Jepang berkembang menjadi negara industri yang kuat. dgn kondisi tersebut membuat Jepang menjadi negara imperialis. Jepang menjadi negara fasis dan menganut Hakko I Chiu. Fasisme di Jepang dipelopori oleh Perdana Menteri Tanaka, masa pemerintahan Kaisar Hirohito dan dikembangkan oleh Perdana Menteri Hideki Tojo.
Langkah-langkah yang diambil Kaisar Hirohito sebagai negara fasis antara lain:
  • Melakukan perluasan wilayah ke negara-negara terdekat seperti Korea, Manchuria, dan Cina.
  • Mengenalkan ajaran shinto Hakko I Chiu yaitu dunia sebagai satu keluarga yang dipimpin oleh Jepang.
  • Mengagungkan semangat bushido.
  • Menyingkirkan tokoh-tokoh politik yang anti militer.
  • Memodernisasi angkatan perang.
c . Fasisme di Italia
Negar Italia merupakan salah satu negara pemenang dlm PD I. Namun Italia merasa kecewa karena tuntutannya di dlm Perjanjian Versailes tidak terpenuhi. Negara Italia mulai bangkit di bawah pimpinan Benito Mussolini dan menjadi negara fasis.

Langkah-langkah yang dilakukan oleh Benito Mussolini dlm rangka pengembaganfasisme di Italia.
  • Mengobarkan semangat Italia Irredenta utk mempersatukan seluruh bangsa Italia.
  • Memperkuat angkatan perang.
  • Menduduki Ethiopia dan Albania.
  • Menguasai seluruh Laut Tengah sebagai Mare Nostrum atau Laut Kita.
Seiring dgn berkembangnya negara-negara fasis menjadikan kondisi politik di wilayah Eropa menjadi memanas dan mendorong terjadinya Perang Dunia II.

Latar Belakang Perang Dunia II

Hal-hal yang menjadi penyebab Perang Dunia II dpt dikelompokkan menjadi 2 yaitu yang bersifat umum dan khusus.

a. Sebab Umum

Di bawah ini merupakan sebab-sebab umum terjadinya Perang Dunia II.
  • Adanya pertentangan antara paham liberalisme dan totaliterisme. Liberalisme memberikan kebebasan bagi warga negaranya sedangkan paham totaliterisme mengekang kebebasan warga negara.
  • Persekutuan mencari kawan.
  • Semangat utk membalas dendam (revanche idea) karena kekalahan dlm Perang Dunia I.
  • Perlombaan senjata antarnegara.
  • Pertentangan antarnegara imperialis utk memperebutkan daerah jajahan.
  • Kegagalan Liga Bangsa-Bangsa dlm mewujudkan perdamaian dunia.
b . Sebab Khusus

Sebab khusus PD II terjadi di 2 zona yaitu kawasan Eropa dan kawasan Asia Pasifik. Di bawah ini merupakan sebab-sebab khusus terjadinya Perang Dunia II.
  1. Di kawasan Asia Pasifik, penyerbuan Jepang terhadap pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat di Pearl Harbour tanggal 7 Desember 1941.
  2. Di kawasan Eropa, serangan kilat (blitzkrieg) yang dilakukan Jerman atas Polandia pada tanggal 1 September 1939. Alasan penyerangan itu utk merebut kembali kota Danzig (penduduknya bangsa Jerman). dlm waktu singkat sebagian besar Polandia dikuasai Jerman.
Uni Soviet yang merasa keamanannya terancam, segera menyerbu Polandia dari arah Timur. Pada tanggal 3 September 1939 Inggris dan Prancis menyatakan perang terhadap Jerman. dlm perkembangannya melibatkan banyak negara.

Jalannya Perang Dunia II

Perang Dunia II dpt dikatakan sebagai ajang balas dendam bagi negara yang kalah dlm PD I. Negara-negara yang terlibat dlm Perang Dunia II tidak jauh berbeda dgn Perang Dunia I. Negara-negara yang terlibat PD II terbagi menjadi 2 Blok yaitu blok Sentral dan blok Sekutu
  • Blok Sentral : Jerman, Italia, Jepang, Austria, Rumania, dan Finlandia.
  • Blok Sekutu : Inggris, Prancis, Rusia, RRC, Amerika Serikat, Austria, dan Polandia.
Secara umum PD II dibagi dlm 3 tahapan berikut.
  • Tahapan pertama, blok Sentral melakukan ofensif dgn taktik serangan kilat.
  • Tahapan kedua, merupakan titik balik. Blok Sentral bersifat defensif (bertahan) sedangkan blok Sekutu lebih banyak melakukan serangan.
  • Tahapan ketiga, blok Sekutu mulai mencapai kemenangan.
Awal-awalnya Amerika Serikat mempunyai sikap yang netral. Namun setelah terjadi peristiwa Pearl Harbour tanggal 7 Desember 1941, maka AS menyatakan perang terhadap Jepang. Kemudian Sekutu membentuk komando gabungan yang dipimpin Jenderal Dwight Eisenhower. Maka pada tanggal 6 Juni 1944 terjadilah pertempuran antara Sekutu dan Jerman di Normandia. Negara Jerman bisa dipukul mundur. Sementara itu, wilayah Asia Pasifk membentuk pertempuran sendiri. Negara Jepang berhasil menguasai Filipina, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Birma. Bahkan pada tanggal 27 Februari 1942 pertahanan Sukutu di Jawa dpt direbut Jepang. Peta kekuatan mengalami perubahan setelah terjadi pertempuran di Laut Karang. Pasukan Sekutu yang dipimpin Jenderal Douglas Mac Arthur dgn Laksamana Chester W. Nimit menyerbu Jepang sampai Pulau Okinawa.

Akhir Perang Dunia II

Pada bulan Mei 1942, suatu serangan terhadap Australia terhenti dlm pertempuran di Laut Koral. Serangan serupa terhadap Hawai terhenti di Midway pada bulan Juni 1942. Pada bulan Agustus 1942 pasukan Amerika Serikat mendarat di Guadalkanal (Kepulauan Solomon) dan bulan Februari 1943 pihak Jepang telah dipukul mundur. Pada bulan Februari 1944 pasukan Amerika Serikat berhasil mengusir Jepang dari Kwayalein, di Kepulauan Marshall, dan Saipan di Kepulauan Mariana. Pada tanggal 6 Agustus 1945 Sekutu menjatuhkan bom atom di kota Hiroshima dan kota Nagasaki pada tanggal 9 Agustus 1945. Akhirnya Jepang menyerah dan menandatangai perjanjian di atas kapal USS Missouri tanggal 2 September 1945 di Teluk Tokyo.

Blok Sentral menyerah kepada Sekutu pada bulan Mei 1945. Di bawah ini faktor penyebab kekalahan Blok Sentral terhadap Sekutu di PD II.
  • Blok Sentral tidak ditunjang oleh sumber-sumber kekayaan alam yang mencukupi kebutuhan perang.
  • Sekutu memiliki daerah jajahan yang dpt menunjang kebutuhan perang.
  • Blok Sekutu memiliki keunggulan teknologi persenjataan daripada Blok Sentral.
  • Jumlah anggota kelompok Sekutu lebih banyak. Masuknya Rusia ke dlm blok Sekutu memperkuat blok tersebut.
Dampak atau Akibat Perang Dunia II

Perang Dunia II memberikan dampak yang luas dlm berbagai aspek kehidupan. Berikut ini dampak PD II dlm berbagai bidang.

Dampak PD II dlm Bidang Politik
  • Memunculkan 2 kekuatan besar dunia yaitu Amerika Serikat yang berideologi demokrasi liberalnya (liberalisme), dan Uni Soviet yang berideologi komunis.
  • Terjadi perebutan hegemoni di antara kedua ideologi yang berbeda berakibat munculnya perang dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet. Perang dingin tersebut sekarang telah berakhir tahun 1991 saat Uni Soviet terpecah menjadi Commonwealth of Independent State (CIS). Pada masa perang dingin ini kedua kekuatan mencoba mempengaruhi negara-negara sepaham utk membentuk aliansi (persekutuan), seperti North Atlantic Treaty Organization (NATO), yaitu fakta pertahanan Amerika Serikat bersama negara-negara Eropa Barat. Adapun aliansi bentukan Uni Soviet adalah Pakta Warsawa, yaitu pertahanan Uni Soviet bersama negara- negara Eropa Timur.
  • Balance of Power Policy mengakibatkan munculnya politik aliansi yang berdasarkan atas kemauan bersama (Collective Security) misalnya adanya METO (middle eastern treaty organiszation) dan SEATO (south east asian treaty organization)
  • Berakhirnya Perang Dunia II membawa dampak jatuhnya imperialis yang membawa dampak menguatnya semangat nasionalisme di wilayah Asia dan Afrika utk melepaskan diri dari penjajahan negara Asing. Misalnya muncul negara-negara baru seperti Indonesia, Filipina, India, Pakistan dan Srilanka. Di Afrika misalnya muncul Mesir dan Aljazair.
Dampak PD II dlm Bidang Ekonomi

Setelah berakhirnya Perang Dunia II, kondisi di Eropa sangat kacau, sehingga terjadi kesengsaraan dan penderitaan. Amerika Serikat muncul sebagai kreditor bagi seluruh dunia, terutama Eropa. Amerika Serikat sadar bahwa Wilayah Eropa yang rusak akan mudah dikuasai oleh pihak komunis, sehingga harus dibantu. dgn demikian muncul lembaga donatur antara lain:
  • Thruman Doctrin (1947), lembaga ini membantu pertumbuhan ekonomi Yunani dan Turki
  • Marshall Plan (1947), lembaga ini memberi bantuan ekonomi dan militer utk membangun kembali ekonomi atas rencana yang terlebih dahulu dibuat oleh negara-negara Eropa dan disetujui oleh Amerika Serikat.
  • Point Four Thruman, lembaga ini memberikan bantuan kepada negara-negara yang masih terbelakang di Asia dlm bentuk bantuan ekonomi dan militer (Mutual Security Act=MSA)
Dampak PD II dlm Bidang Sosial

Reaksi yang muncul dlm bentuk kerja sama bangsa-bangsa di dunia, salah satunya dgn berlatar belakang dari akibat perang mendorong mereka mendirikan United Nation Relief Rehabilitation Administration (UNRRA) dgn membantu masyarakat yang menderita dlm bentuk
  • Memberi makan terhadap orang-orang terlantar
  • Mengurus pengungsi-pengungsi dan menyatukan anggota keluarga yang terpisah akibat perang
  • Membangun rumah sakit dan balai pengobatan
  • Mengerjakan kembali tanah-tanah yang rusak
Dari kesengsaraan yang kepanjangan membuat manusia ingin mewujudkan perdamaian abadi yaitu dgn membentuk lembaga internasional yang berwibawa dlm melakukan perdamaian, yaitu Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 1945. Para pelopor pendiri PBB antara lain Franklin Delano Roosevelt (AS), Winston Churchill (Inggris) dan Josef Stalin (Uni Soviet).

Pengaruh Perang Dunia II bagi Indonesia

Terjadinya PD II secara tidak langsung mempengaruhi kehidupan politik dan pergerakan kemerdekaan Indonesia. Di tahun 1942 Jepang berhasil mengalahkan Belanda,  dan berarti Indonesia mulai dijajah oleh Jepang. Masa pendudukan Jepang di Indonesia berjalan sekitar 3,5 tahun. Perang Dunia II berpengaruh bagi Indonesia dlm mencapai kemerdekaan. Kemudian setelah Jepang kalah menyerah terhadap Sekutu tanggal 14 Agustus 1945, maka Indonesia dlm keadaan “vacuum of power” (kekosongan kekuasaan). dgn menyerahnya Jepang maka tidak mempunyai hak memerintah Indonesia. Pada saat itu Sekutu belum datang. Kondisi ini kemudian dimanfaatkan bangsa Indonesia utk memproklamasikan kemerdekaan.

Latar Belakang dan Proses Pendudukan Jepang (1942 - 1945)

Era pendudukan Jepang adalah waktu yang penting dlm sejarah dari bangsa Indonesia. Pendudukan dari Jepang di Indonesia adalah ditujukan utk mewujudkan Persemakmuran Bersama Asia Timur Raya. dlm rangka mewujudkan cita-cita tersebut, maka Jepang menyerbu pangkalan Angkatan Laut di Pearl Harbour, Hawai. Penyerangan tersebut terjadi pada tanggal 7 Desember 1941. Gerakan invasi militer Jepang cepat merambah ke kawasan Asia Tenggara. Pada bulan Januari-Februari 1942, Jepang menduduki Filipina, Tarakan (Kalimantan Timur), Balikpapan, Pontianak, dan Samarinda. Pada bulan Februari 1942 Jepang berhasil menguasai Palembang. Sebagai cara utk menghadapi Jepang, mak Sekutu membentuk Komando gabungan. Komando itu bernama ABDACOM (American British Dutch Australian Command). Pemimpin ABDACOM bernama Jenderal Sir Archibald Wavell dan berpusat di Bandung. Pada tanggal 1 Maret 1942 Jepang berhasil mendarat di Jawa yaitu Teluk Banten, di Eretan (Jawa Barat), dan di Kragan (Jawa Timur). Pada tanggal 5 Maret 1942 kota Batavia jatuh ke tangan Jepang. Akhirnya pada tanggal 8 Maret 1942 Belanda secara resmi menyerah kepada Jepang.

Upacara penyerahan kekuasaan dilakukan pada tanggal 8 Maret 1942 di Kalijati, Subang, Jawa Barat. dlm upacara tersebut Sekutu diwakili oleh Gubernur Jenderal Tjarda van Starkenborgh dan Jenderal Ter Poorten, sedang Jepang diwakili oleh Jenderal Hitoshi Imamura. dgn adanya peristiwa penyerahan tersebut maka secara otomatis Indonesia mulai dijajah oleh Jepang.

Kebijakan Jepang terhadap rakyat Indonesia pada prinsipnya diprioritaskan pada dua hal, yaitu:
  • menghapus pengaruh-pengaruh Barat di kalangan rakyat Indonesia, dan
  • memobilisasi rakyat Indonesia demi kemenangan Jepang dlm Perang Asia Timur Raya.
Politik imperialisme Jepang di Indonesia berorientasi pada eksploitasi sumber daya alam dan manusia. Jepang melakukan eksploitasi sampai tingkat pedesaan. dgn berbagai cara, Jepang menguras kekayaan alam dan tenaga rakyat melalui janji-janji maupun kekerasan.

C. Pemerintahan pada Zaman Pendudukan Jepang

Era pendudukan Jepang berbeda dgn era pendudukan Belanda. Saat penjajahan Belanda pemerintahan dipegang oleh pemerintahan sipil. Sedangkan pada masa Jepang dipimpin oleh militer. dlm menjalankan pemerintahannya, Indonesia dibagi dlm tiga wilayah kekuasaan militer.
  • Wilayah I, meliputi Pulau Jawa dan Madura diperintah oleh Tentara keenambelas dgn pusatnya di Batavia (Jakarta).
  • Wilayah II meliputi daerah Pulau Sumatra, diperintah oleh tentara keduapuluh lima dgn pusatnya di Bukittinggi.
  • Wilayah III meliputi Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Timor, Maluku diperintah oleh Armada Selatan Kedua dan berkedudukan di Makassar (Ujungpandang).
Berikut ini berbagai kebijakan pemerintah pendudukan Jepang di Indonesia.

1. Bidang Politik

Pada masa awal pendudukan, Jepang menyebarkan propaganda yang menarik. Sikap Jepang pada awalnya menunjukkan kelunakan, misalnya:
  • mengizinkan bendera Merah Putih dikibarkan di samping bendera Jepang,
  • melarang penggunaan bahasa Belanda,
  • mengizinkan penggunaan bahasa Indonesia dlm kehidupan sehari-hari, dan
  • mengizinkan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Kebijakan Jepang tersebut ternyata tidak berjalan lama karena Jenderal Imamura mengubah semua kebijakannya. Kegiatan politik dilarang dan semua organisasi politik yang ada dibubarkan dan utk gantinya maka Jepang membentuk organisasi-organisasi baru yang berorientasi utk kepentingan Jepang itu sendiri. Organisasi-organisasi yang didirikan Jepang antara lain Gerakan Tiga A, Putera, dan Jawa Hokokai.

a. Gerakan Tiga A

Gerakan Tiga A dibentuk pada bulan Maret 1942 dan diketuai oleh Mr. Syamsuddin. Gerakan Tiga A terdiri dari Nippon Cahaya Asia, Nippon Pelindung Asia, dan Nippon Pemimpin Asia. Tujuan gerakan ini adalah utk menghimpun potensi bangsa guna kemakmuran bersama. Ternyata Gerakan Tiga A tidak berumur lama karena dirasa kurang efektif oleh Jepang sehingga dibubarkan, sebagai gantinya dibentuk Putera (Pusat Tenaga Rakyat).

b . Jawa Hokokai (Himpunan Kebaktian Jawa)

Pada bulan Maret 1944 pemerintah Jepang membentuk Jawa Hokokai. Jawa Hokokai dinyatakan sebagai organisasi resmi pemerintah sehingga pucuk kepemimpinan langsung dipegang oleh Gunseikan. Himpunan ini mempunyai tiga dasar yaitu mengorbankan diri, mempertebal persaudaraan, dan melaksanakan sesuatu dgn bukti. Jawa Hokokai mempunyai tugas antara lain mengerahkan rakyat utk mengumpulkan padi, besi tua, pajak, dan menanam jarak sebagai bahan baku pelumas utk Jepang. Pada tanggal 5 September 1943 membentuk Cuo Sangi In (Badan Pertimbangan) atas anjuran Perdana Menteri Hideki Tojo. Ketua Cuo Sangi In dipegang oleh Ir. Soekarno. Tugas badan ini adalah mengajukan usul kepada pemerintah serta menjawab pertanyaan pemerintah mengenai tindakan yang perlu dilakukan oleh pemerintah militer.

c . Pusat Tenaga Rakyat (Putera)

Pada tanggal 1 Maret 1943 Jepang membentuk Putera, di mana gerakan ini dipimpin oleh tokoh empat serangkai yaitu Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan K.H. Mas Mansyur. Bagi para pemimpin Indonesia, Putera bertujuan utk membangun dan menghidupkan segala apa yang dirobohkan oleh imperialis Belanda. Sedangkan bagi Jepang, Putera bertujuan utk memusatkan segala potensi masyarakat Indonesia dlm rangka membantu usaha perangnya. Putera lebih bermanfaat bagi bangsa Indonesia daripada bagi Jepang. Putera lebih mengarahkan perhatian rakyat kepada kemerdekaan daripada kepada usaha perang pihak Jepang. Selanjutnya Jepang membentuk Jawa Hokokai (Himpunan Kebaktian Jawa).


2. Bidang Budaya

Pada era pendudukan Jepang, bahasa Indonesia diizinkan dipakai dlm komunikasi, dan sebaliknya, bahasa Belanda tidak boleh dipakai. Papan nama dlm toko, rumah makan, atau perusahaan yang berbahasa Belanda diganti dgn bahasa Indonesia atau bahasa Jepang. Surat kabar dan film yang berbahasa Belanda dilarang beredar.

3. Bidang Ekonomi

Di awal pendudukan Jepang, kondisi ekonomi Indonesia mengalami kelumpuhan obyek-obyek vital seperti pertambangan dan industri dibumihanguskan oleh Sekutu. dlm rangka menormalisasi keadaan, maka Jepang banyak melakukan kegiatan produksi. Segala kegiatan ekonomi ditujukan dlm rangka memenuhi kebutuhan perang. Sebagai contoh dgn membangun pabrik senjata dan mewajibkan rakyat menanam pohon jarak. Oleh karenanya Jepang menerapkan sistem autarki yang mana sistem autarki adalah tiap-tiap daerah diharapkan dpt memenuhi kebutuhannya sendiri. dlm rangka membangun fasilitas perang, maka Jepang membutuhkan banyak tenaga kasar yang dipakai utk kerja paksa dikenal dgn sebutan romusha. Kehidupan romusha sangat mengenaskan karena keadaan mereka hidup menderita, miskin, kelaparan, dan tidak jarang terjadi kematian. Tidak hanya dgn romusha, bangsa Jepang juga mengeksploitasi sumber daya alam terutama batu bara dan minyak bumi.

4 . Bidang Militer

Untuk memperkuat kedudukan dlm Perang Pasifik, maka Jepang memobilisasi pemuda-pemuda utk dibina dlm latihan militer. utk itu Jepang membentuk organisasi-organisasi semi militer dan organisasi militer.

5. Bidang Sosial
Pada era penjajahan Jepang banyak rakyat Indonesia yang dipaksa menjadi romusha tanpa menerima upah dan makanan namun harus bekerja keras. Maka akibatnya banyak romusha yang meninggal dan terjangkit wabah penyakit. Sebab kemelaratan yang dialami para romusha, maka muncul golongan baru yang disebut golongan kere/ gembel.

Pada penjajahan Jepang terjadi pengaturan sistem stratifikasi sosial dlm masyarakat yang terdiri dari:
  • Golongan teratas yaitu golongan Jepang.
  • Golongan kedua yaitu golongan pribumi.
  • Golongan ketiga yaitu golongan Timur Asing.
Perlawanan terhadap Jepang

Pada masa pendudukan Jepang, kehidupan rakyat sangat menderita. Hal ini disebabkan rakyat dipaksa menjadi romusha dan dibebani kewajiban menyerahkan hasil panennya. Penderitaan yang dialami rakyat menyebabkan munculnya rasa benci terhadap Jepang. Kebencian itu diperparah dgn kewajiban utk melakukan Seikerei ke arah Tokyo yang tidak dpt diterima. Akibatnya terjadi perlawanan rakyat Indonesia terhadap kekejaman tentara Jepang.

Perlawanan rakyat yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia menunjukkan bahwa kemerdekaan bangsa Indonesia bukanlah hadiah dari pemerintah Jepang. Kemerdekaan Indonesia diperjuangkan, dan kemudian dipertahankan oleh bangsa Indonesia sendiri.

Strategi Pergerakan Masa Pendudukan Jepang

Dalam menghadapi penjajahan Jepang, para pejuang memiliki strategi yang tidak sama. Terdapat 2 macam golongan yaitu golongan kooperatif dan nonkooperatif. Golongan kooperatif bersedia kerja sama dgn Jepang. Mereka duduk dlm organisasi bentukan Jepang. Sedang golongan nonkooperatif adalah golongan yang tidak mau bekerja sama dgn Jepang, mereka membentuk organisasi bawah tanah.

Perjuangan yang bersifat kooperatif dilakukan oleh para pemimpin bangsa. Mereka bersedia bekerja sama dgn Jepang. Perjuangan yang kooperatif dilakukan dgn bergabung dlm organisasi-organisasi bentukan Jepang misalnya dlm Putera, Jawa Hokokai, Gerakan Tiga A, dan Cuo Sangi In. Di samping itu juga duduk dlm badan-badan pemerintahan Jepang.
Berbagai Perubahan Akibat Pendudukan Jepang

Pendudukan Jepang telah mengakibatkan berbagai perubahan pada masyarakat pedesaan Indonesia, khususnya Jawa. kebijakan-kebijakan Jepang mengakibatkan terjadinya berbagai perubahan dlm kehidupan masyarakat. Berikut ini beberapa perubahan yang terjadi akibat pendudukan Jepang di Indonesia.

1. Aspek Sosial Ekonomi
Pada masa Jepang, juga diberlakukan politik penyerahan padi secara paksa. Hal ini dilakukan utk memenuhi kebutuhan pangan bagi para tentara. Akibat penyerahan padi itu antara lain angka kematian meningkat, tingkat kesehatan masyarakat menurun, kelangkaan bahan pangan, dan kesejahteraan sosial sangat buruk. Mobilitas sosial masyarakat cukup tinggi. Golongan pemuda, pelajar, dan tokoh masyarakat mengalami peningkatan status sosial. Hal ini disebabkan mereka bergabung dlm organisasi bentukan Jepang. Selain itu juga duduk dlm pemerintahan.

2. Aspek Mentalitas Masyarakat
Pulau Jawa memiliki jumlah penduduk yang sangat banyak. Melihat hal tersebut, Jepang memanfaatkannya sebagai tenaga kerja. Masyarakat pedesaan dipaksa menjadi romusha. Para romusha harus membuat pabrik senjata, benteng pertahanan, dan jalan. Mereka tidak hanya bekerja di Indonesia tetapi juga dikirim ke luar negeri. Para romusha sangat menderita dan tidak dpt upah dan makanan. Mereka masih menerima perlakuan yang kejam dari Jepang. Hal ini menimbulkan ketakutan pada masyarakat yang harus menyerahkan warganya utk menjadi romusha.

3 . Aspek Politik Pemerintahan
Dalam bidang pemerintah terjadi perubahan dari pemerintahan sipil ke pemerintahan militer, jabatan Gubernur Jenderal diganti dgn Panglima Tentara Jepang. utk memperlancar proses eksploitasi di pedesaan dan mengontrol rakyat, Jepang membentuk tonarigumi (Rukun Tetangga). Tujuannya adalah utk meningkatkan pengawasan terhadap penduduk.Akibat dibentuknya tonarigumi, peran dan fungsi lembaga politik tradisional memudar.
Demikian artikel Perang Dunia II dan Pengaruhnya Terhadap Indonesia,  Semoga bermanfaat. Untuk melihat seluruh materi Ilmu Pengetahuan Sosial dapat dilihat di >> Materi Ilmu Pengetahuan Sosial
Perang Dunia II dan Pengaruhnya Terhadap Indonesia Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown
comments