Keselamatan Kerja (Biologi SMP Kelas 7) ~ KamuBisa-iO. Di dalam hal percobaan dilaboratorium perlu memperhatikan keamanan dan ini akan memperkecil resiko terjadinya kecelakaan. Untuk itu perlu memahami hal-hal dalam melakukan kegiatan eksperimen.
Keselamatan Kerja (Biologi SMP Kelas 7)
Keselamatan Kerja (Biologi SMP Kelas 7) |
1. Alat dan Bahan Laboratorium
Di dalam laboratorium terdapat banyak alat dan bahan yang dipakai dalam percobaan. Hal yang penting diperhatikan adalah bagaimana upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan terhadap alat dan bahan yang digunakan tersebut. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mencegah terjadinya bahaya dari alat dan bahan yang digunakan :
- Biasakan membawa peralatan dari kaca dengan sikap vertikal dengan menggunakan kedua tangan, & jangan dijinjing.
- Gunakan pipet isap atau tekan karet dengan pijitan.
- Jangan menengok isi tabung reaksi dari arah lubang, terutama ketika atau selesai dipanaskan.
- Jangan menghadapkan mulut tabung reaksi yang sedang atau setelah dipanaskan ke arah tubuh orang lain.
- Perhatikan penggunaan alat yang terbuat dari kaca dalam kegiatan pemanasan. Kaca yang tahan panas adalah pyrex.
- Pahami secara betul dalam memperlakukan bahan-bahan terutama bahan kimia.
- Jangan meletakkan botol yang berisi bahan kimia langsung terkena sinar matahari.
- Alat yang berputar kuat letakkan pada tempat yang kokoh.
2 . Bahan-bahan Kimia yang Berbahaya
Terdapat bahan-bahan kimia yang berbahaya bagi manusia, misalnya :
Aluminium sulfat (AlSO4)
Bentuknya kristal berwarna putih, larut dalam air. Aluminium sulfat dipakai sebagai pengganti dari tawas.
Amoniak pekat (NH4OH)
Larutan pekat gas amoniak dalam air, jika terkena kulit dan mata dapat menyebabkan iritasi. Dalam wujud uap dapat mengganggu alat pernafasan. Amoniak pekat jika tertelan sangat berbahya.
Asam sulfat (H2SO4)
Asam sulfat adalah zat cair tak berwarna, beracun dan sangat korosif. Jika terkena tubuh atau pakaian maka asam sulfat dapat menimbulkan luka bakar pada kulit, mata, dan dapat merusak pakaian.
Asam klorida (HCl)
Asam klorida merupakan zat cair, bersifat racun, korosif, dan dalam wujud uap dapat merusak kulit, mata, dan alat pernafasan.
Etanol (C2H3OH)
Etanol sering disebut alkohol yang mempunyai sifat mudah terbakar dan digunakan sebagai pelarut.
Formalin 40% (HCHO)
Formalin bersifat racun, baik berwujud cair maupun gas dan biasanya dipakai untuk membunuh hama.
Klorofrom (CHCl3)
Kloroform merupakan zat cair tak berwarna dan bersifat beracun yang biasa dipakai untuk obat bius dalam laboratorium.
Metilin Biru
Metilin berwujud zat padat berwarna biru tua dan biasa digunakan sebagai pewarnaan inti sel.
Natrium hidroksida (NaOH)
Natrium hidroksida termasuk bahan berbahaya yang dapat menyebabkan luka bakar pada kulit dan mata. Natrium hidroksida merupakan zat padat berwarna putih, mudah menyerap uap air, udara, bersifat racun dan korosif.
Kobalt klorida (CoCl6H2O)
Kobalt klorida dipakai untuk menguji kelembaban udara. Kobalt klorida merupakan zat padat, kristal berwarna merah, sangat mudah menyerap air, dan dapat mengikat uap air.
Natrium Klorida (NaCl)
Natrium klorida merupakan zat padat berwarna putih, berbentuk kristal (garam dapur).
3. Simbol-Simbol Keselamatan Kerja
FLAMMABLE/ MUDAH TERBAKAR
Bahan dan formulasi likuid yang memiliki titik nyala antara +21 C dan +55 C. mudah terbakar dengan api Bunsen, permukaan metal panas, atau loncatan bunga api. Beberapa Contoh bahannya adalah natrium, alkohol, fosforus, minyak tanah, bensin. Cara penanganannya sebaiknya dijauhkan dari api, dan gunakan lap basah.
FLAMMABLE SOLID/ PADATAN YANG MUDAH TERBAKAR
Bahan padat yang mudah menyala bila kontak dengan sumber penyalaan dari luar seperti percikan api atau api. Bahan ini siap menyala jika mengalami gesekan. Contoh : sulpur, pospor, picric acid, magnesium, alumunium powder, calcium resinate, celluloid, dinitrophenol, hexamine.
NON FLAMMABLE GAS/ GAS YANG TIDAH MUDAH TERBAKAR
Simbol pengaman yang digunakan dalam transportasi gas non mudah terbakar (dan karenanya sering tidak berbahaya, setidaknya di tempat terbuka).
CORROSIVE
Bahan dan formulasi dengan notasi ‘corrosive’ adalah merusak jaringan hidup. Jika suatu bahan merusak kesehatan dan kulit hewan uji atau sifat ini dapat diprediksi karena karakteristik kimia bahan uji, seperti asam (pH 11,5), ditandai sebagai bahan korosif. Frase-R untuk bahan korosif yaitu R34 dan R35. Bahaya : korosif atau merusak jaringan tubuh manusia. Contoh : klor, belerang dioksida, alkohol, natrium, fosforus Keamanan dan cara memperlakukannya : 1). Hindari terhirup pernapasan, kontak dengan kulit dan mata. 2). Gunakan secara hati-hati.
POISON/ TOXIC/ BERACUN
Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya ‘toxic’ dapat menyebabkan kerusakan kesehatan akut atau kronis dan bahkan kematian pada konsentrasi sangat tinggi jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion), atau kontak dengan kulit. Bahaya : toksik; berbahaya bagi kesehatan bila terhisap, tertelan atau kontak dengan kulit, dan dapat mematikan. Contoh : arsen triklorida, karbon tetraklorida dan merkuri klorida. Kemananan : hindari kontak atau masuk dalam tubuh, segera berobat ke dokter bila kemungkinan keracunan.
IRRITANT/ HARMFUL/ IRITASI, BAHAYA
Bahan kimia yang dapat menyebabkan iritasi, luka bakar pada kulit, berlendir, mengganggu sistem pernafasan bila kontak dengan kulit, dihirup atau ditelan. Beberapa contoh bahannya adalah bromine, ammonia, asam sulfat, formalin, belerang. Cara penanganannya sebaiknya hindari menghirup, tutup hidung dengan masker, dan lakukan didalam suatu rangan khusus.
OXIDISING/ PENGOKSIDASI
Bahan kimia bersifat pengoksidasi, dapat menyebabkan kebakaran dengan menghasilkan panas saat kontak dengan bahan organik, bahan pereduksi. Beberapa contoh bahannya adalah KMnO4, K2Cr2O7 dan Hidrogen peroksida. Cara penanganannya sebaiknya dihindarkan dari bahan-bahan yang mudah terbakar, reduktor dan panas yang tinggi.
EXPLOSIVE
EXPLOSIVE
Bahan kimia yang bersifat dapat meledak dengan adanya panas, percikan bunga api, guncangan atau gesekan. Beberapa contoh bahannya adalah hidrogen, oksigen, dan kalium. Cara penanganannya sebaiknya disimpan didalam minyak paraffin, jangan disimpan ditempat lembab, dan hindari benturan/ api.
ENVIRONMENTAL HAZARD/ LINGKUNGAN BERBAHAYA
Bahan kimia yang bersifat berbahaya bagi satu atau beberapa komponen dalam lingkungan kehidupan. Beberapa contoh bahannya adalah tribitil timah klorida, pentana, dan petroleum bensin.
Cara penanganannya sebaiknya diolah dahulu sebelum di buang.
MISCELLANEOUS DANGER GOOD
Barang-barang lain yang dianggap berbahaya dan mengancam keselamatan penerbangan apabila diangkut dengan menggunakan moda transportasi udara seperti magnet, biang es, kendaraan, kursi roda elektrik dll.
DANGEROUS WHEN WET/ BERBAHAYA KETIKA BASAH
Ini umumnya berarti bahwa ia akan bereaksi cukup keras dengan air.
SPONTANEOUSLY COMBUSTIBLE/ SECARA SPONTAN MUDAH TERBAKAR
Secara spontan terbakar material.
POISONOUS GAS/ GAS BERACUN
Digunakan untuk transportasi gas beracun - pada tabung gas, atau kadang-kadang sebagai indikator pada kendaraan.
ORGANIC PEROXIDE
Simbol keamanan bahan kimia yang digunakan dalam transportasi dan penyimpanan peroksida organik
FLAMMABLE GAS
Simbol pengaman yang digunakan untuk transportasi atau penyimpanan gas yang mudah terbakar.
Demikian artikel Keselamatan Kerja (Biologi SMP Kelas 7), Semoga bermanfaat. Untuk melihat seluruh materi dapat dilihat di >> Materi Pelajaran Biologi SMP Kelas 7.