Mata Kuliah Analisa Laporan Keuangan : Pengertian Current Ratio ~ KamuBisa iO. Rasio ini adalah yang paling umum dipakai dalam menganalisis posisi modal kerja suatu perusahaan. Current ratio adalah perbandingan antara jumlah aktiva lancar dengan jumlah hutang lancar. Besarnya current ratio 200% adalah merupakan kebiasaan saja namun digunakan sebagai penelitian ebih lanjut. Atau dengan kata lain current ratio merupakan tingkat keamanan (margin of safety) suatu perusahaan untuk membayar hutang-hutangnya tersebut terhadap kreditur jangka pendek
Mata Kuliah Analisa Laporan Keuangan : Pengertian Current Ratio
Dalam menganalisa memakai current ratio perlu diwaspadai adanya manipulasi data yaitu dengan adanya pengurangan jumlah hutang lancar dan aktiva lancar pada jumlah yang sama atau bahkan pengurangan hutang lancar yang tidak diimbangi dengan penurunan aktiva lancarnya (biasanya bentuk manipulasi seperti ini sering dikenal sebagai window dressing).
Pertanyaannya apakah dengan carrent ratio yang tinggi bagi kreditur pasti baik, jawabannya adalah belum tentu. Misalnya prporsi aktiva yang kurang baik, sebagai contoh nilai persediaan yang terlalu tinggi jika dibandingkan dengan tingkat penjualan sehingga perputaran persediaannya rendah sehingga akan mengakibatkan adanya over investment atau adanya piutang yang tinggi namun sulit untuk ditagih.
Dari contoh tersebut dapat dikatakan bahwa current ratio yang tinggi menunjukkan adanya kelebihan kas atau kelebihan aktiva lancar lainnya atau tingkat likuiditas yang rendah. Sehingga bagi penganalisa laporan keuangan perlu mempertimbangkan hal - hal berikut:
- Syarat yang diberikan kreditor kepada perusahaan dalam mengadakan pembelian maupun syarat kredit yang diberikan oleh perusahaan dalam menjual barangnya.
- Distribusi/ proporsi aktiva lancar
- Trend atas aktiva lancar dan hutang lancar selama 5 tahunatau lebih
- Perubahan persediaan dalam hubungannya dengan volume penjualan ekarang atau dii masa yang akan datang yang bisa jadi adanya over investment.
- Present value (nilai sesungguhnya) dari aktiva lancar. Misalnya adanya piutang yang sudah lama terjadi dan susah untuk ditagih maka nilai realisasi mungkin lebih kecil dibandingkan dengan yang ada di laporan.
- Kemungkinan perubahan nilai aktiva lancar. Misalnya kalau nilai persediaan semakin turun maka aktiva lancar yang besar tidak menjamin adanya likuiditas perusahaan.
- Kebutuhan jumlah modal kerja di masa yang akan datang. Dengan adanya kebutuhan modal kerja yang besar pada masa yang kan datang maka diperlukan pula rasio yang lebih besar pula.
- Tipe/ jenis perusahaan, apakah perusahaan memproduksi barang sendiri, perusahaa dagang atau perusahaan jasa.
Contoh adanya window dressing untuk perhitungan current ratio seperti yang telah disebutkan di atas.
Neraca PT KamuBisa menunjukkan posisi sebagai berikut:
Aktiva lancar
- Kas 150
- Piutang wesel 50
Jumlah Aktiva lancar 200
Aktiva Tetap
-Mesin 200
Jumlah AT 200
Jumlah Aktiva 400
Hutang Lancar
- Hutang dagang 50
- Hutang wesel 50
Jumlah Hutang Lancar 100
Modal 300
Jumlah Pasiva 400
Dari gambaran tersebut di atas jelas bahwa current rationya adalah sebesar 200% (200/100), namun jika kita hapus piutang wesel dan hutang weselnya maka current rationya sebesar 300% (150/50). Artinya pada kondisi semula bahwa setiap 1 hutang lancar akan ditanggung oleh 2 aktiva lancarnya namun setelah adanya penghapusan di akun piutang wesel dn hutang wesel akan menjadi setiap 1 hutang lancar akan ditanggung oleh 3 aktiva lancar.
Baca juga : Pengertian Ratio Modal Kerja/ Likuiditas dan Penggolongan Angka Ratio
Demikian artikel Mata Kuliah Analisa Laporan Keuangan : Pengertian Current Ratio, Semoga bermanfaat. Untuk melihat seluruh materi Analisa Laporan Keuangan dapat dilihat di >> Materi Analisa Laporan Keuangan.