Kasidah (Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam MTs Kelas 9) ~ KamuBisa-iO. Kasidah berasal dari bahasa Arab qasidah. Yang berarti puisi yang lebih dari 14 bait. Kasidah adalah jenis seni suara yang bernapaskan lslam. Lagu-lagu yang dinyanyikan berisikan unsur-unsur dakwah lslamiyah serta nasehat-nasehat yang sesuai dengan ajaran lslam. Lagu-lagu kasidah dibawakan dengan irama senang / riangserta diiringi rebana.
Rebana awal mulanya yaitu instrumen yang mengiringi lagu-lagu keagamaan, seperti pujian-pujian pada Allah, shalawat pada Nabi Muhammad SAW, atau syair-syair Arab. Sebab fungsi yang dimainkan tersebut, alat ini disebut sebagai rebana. Rebana berasal dari kata rabbana yang bermakna wahaiTuhan kami (seluruhnya bentuk pujian pada Allah). Jadi lagu-lagunya juga adalah lagu-lagu yang bernapaskan lslam serta memberikan pujian pada Tuhan, sesuai alat rnusik yang dipakai.
Kasidah (Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam MTs Kelas 9)
Kasidah umumnya dibawakan oleh suatu group yang terdiri dalam sepuluh sampai dua puluh orang. Mereka membawakan lagu-lagu itu dengan berdiri dan mengenakan pakaian kerudung serta kebaya panjang (baju muslim). Pementasan kasidah caranya yaitu beberapa orang memainkan alat musik mengiringi seorang vokalis (penyanyi). Terkadang pemain musik juga turut menyanyi dengan cara kor (berbarengan). Tetapi sesuai dengan perubahan modernisasi, alat rnusik yang dipakai juga turut beralih yakni di sarnping memakai rebana juga memakai alat musik moderen seperti gitar serta orgen.
Lagu-lagu kasidah diantaranya kota santri, perdamaian, indung-indung, dan sebagainya yang dipentaskan oleh grup kasidah dengan alat musik satu set rebana dan organ.
Lagu-lagu kasidah diantaranya kota santri, perdamaian, indung-indung, dan sebagainya yang dipentaskan oleh grup kasidah dengan alat musik satu set rebana dan organ.
Baca juga selain Kasidah (Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam MTs Kelas 9) : Pengertian Tradisi Islam Nusantara
Kesenian kasidah mulai berkembang bersamaan berkembangnya kesenian tradisional lslam yang ada di dalam orang-orang lndonesia, seperti zikir serta shalawat. Lagu-lagu yang datang dari zikir serta shalawat itu umumnya di sajikan dalam acara-acata perayaan, seperti Maulid Nabi, lsra' Mi'raj, atau pernikahan. Masuknya lagu-lagu Arab moderen ke lndonesia bikin beberapa seniman lslam lndonesia menggabungkan pada kesenian tradisional serta lagu-lagu itu. Dari sinilah nampak kesenian kasidah. Kasidah mulai popular seputar th. 1960-an, namun masih tetap berbentuk lokal, belum demikian rnemasyarakat dengan cara luas. Pada th. 1970-an, kasidah telah berkembang dengan cara luas. Bahkan juga, telah mulai tampak dalam acara tv. Dilingkungan orang-orang grup kasidah diundang untuk menyemarakkan acara syukuran perkawinan atau khitanan dengan di beri imbalan namun umumnya tak di beri imbalan untuk acara-acata perayaan hari besar lslam.
Kasidah (Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam MTs Kelas 9) |
Perubahan kasidah serta diter, imanya kesenian kasidah oleh orang-orang didasari ada perjanjian ulama-ulama hukum lslam bahwa seni yaitu mubah (bisa). Mereka memiliki pendapat bahwa pemakaian seni nada yang ditujukan untuk maksud kebaikan serta di sajikan dengan cara baik, hukumnya bisa. Dengan catatan, hal itu tak tidak mematuhi ketentuan-aturan agama dan tak mendorong orang melalaikan perintah-perintah agama.
Bahkan juga. adalah saran bila kesenian itu mempunyai tujuan untuk dakwah. Mulai sejak itulah bermunculan group-grup kasidah di lndonesia, seperli Nasida Ria. Nida Ria, el-Hawa. Lagu-lagunya yang populer diantaranya : Perdamaian, Kota Santri, Tola al Badru dan sebagainya.
Baca : Wayang
Demikian artikel Kasidah (Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam MTs Kelas 9), Semoga bermanfaat. Untuk melihat seluruh materi Sejarah dapat dilihat di >> Materi Sejarah